Kolom Undercover KR Online : Berita atau Iklan Layanan Seks Terselubung ?
Saya hobby membaca berita terutama yang disajikan oleh media online nasional sekelas Tempo, Kompas, Merdeka, Aktual dan sebagainya menyangkut isu-isu yang berkembang saat ini. Walaupun analisanya tidak sedetail media cetak, tetapi cukup memenuhi kebutuhan akan informasi yang saya butuhkan. Untuk berita lokal, saya mengandalkan portal online KR (Kedaulatan Rakyat), Tribune dan Harian Jogja.
Diantara tiga yang terakhir, KR-lah yang paling tua dan menjadi kebanggaan warga Jogja dan sekitarnya. Bila dibuka melalui gadget, Krjogja.com mempunyai tampilan sederhana tetapi lumayan eye catching dengan navigasi yang memudahkan bagi pembaca.
Bila anda pertama kali mengujunginya, mungkin anda akan penasaran seperti saya dengan sebuah menu yang bernama UNDERCOVER. Semula saya menyangka bahwa menu itu adalah indeks berita yang berisi aktifitas kepolisian dalam memberantas tindak kejahatan di Jogja. Betapa terkejutnya saya, karena Menu Undercover justru berisi berita-berita wisata esek-esek seantero Jogja yang merupakan sisi gelap sebagai kota pendidikan.
Yang membuat saya mengernyitkan dahi adalah, ulasan-ulasan penulisnya begitu detail seolah ini merupakan sebuah iklan seks terselubung ketimbang sebuah berita pada umumnya. Pemaparan yang sedemikian itu justru memberikan referensi dan membangkitkan hasrat laki-laki hidung bentol-bentol penyuka wisata syahwat untuk mencari dan mengunjunginya.
Saya jadi bertanya, apa manfaat kolom seperti ini bagi pembaca yang pikirannya waras. Menurut saya, tidak ada manfaat sedikitpun selain hanya mendapatkan berita kegiatan haram yang merendahkan harkat wanita pada umumnya.
Apakah ini yang disebut sebagai kebebasan pers? entahlah. Saya tidak terlalu paham tentang itu. Yang saya tahu bahwa Indonesia sudah mempunyai undang-undang yang mengatur tentang pornografi dan pornoaksi.
berarti kalo menurutku emang sengaja dikomersilkan itu mbak :)
BalasHapusitulah mbak, saya juga menduganya begitu...
HapusBenar juga tuh, jangan-jangan pesan terselubung. Baca koran yang lain saja Mbak. Di kompasiana bagus-bagus kok artikelnya.
BalasHapusAku juga bar tahu mas...iya saya suka buka2 kompas online...dan kompasiana...
Hapusiya mbk, kayaknya kolom yang mirip seperti itu, pikirannya langsung kebawa kepada hal-hal yang kayak gitu, tp kayaknya laki-laki cenderung penasaran, trus dibuka deh.
BalasHapusNah iya kan? jadi semacam iklam menurutku....
Hapusjangan-jangan memang sengaja mbk.hehe
Hapuswaduh lha itu...saya gak tahu mas...kalau benar menurut saya sangat keterlaluan...
Hapusperlu kritik kayaknya mbk, tp yang membangun, atau kirim email ke redaksinya, biar tahu dan tidak mencemarkan nama baik.
HapusKayaknya tulisan ini saya mention ke twitternya KR lo mas...semoga dibaca sebagai kritikan..
Hapuswaduuuh...KR lhoo
BalasHapusHe..he..he... KR yang online mak...
HapusSaya tidak langganan KR, tapi sering baca kalo ke rumah teman ato sodara yang langganan. Ini versi cetak. Sedang versi online, hanya beberapa kali. Eee... saya malah baru tahu dari Mbak Yuni kalo ada rubrik undercover (kalo versi cetaknya kayaknya ga ada deh nama rubrik ini; ato diambil dari berita2 di Koran Merapi dan Minggu Pagi ya?) Daan... baru sekali ini saya ng-klik... lhooooo lha kok detail begitu si wartawan nulisnyaaaa???
BalasHapusItu hanya di versi online mas....di cetak gak ada.....menurut saya itu detail dan memudahkan lelaki untuk mencarinya.... :(
Hapuswaduh mak.. serem sih ini yah.. bahaya >.<
BalasHapusIya mbak..menurut saya tidak etis dibuat kolom seperti itu di koran yang jadi kebanggaan jogja...
Hapusbarusan klik kolom undercovernya not found
BalasHapusada kok mas....bisa di klik
HapusAssalaamu'alaikum wr.wb, mbak Yuni... kayaknya seperti satu promosi yang dirancang secara teliti ya, mbak. Hanya mereka yang faham dan sudah tahu sahaja tentang hal-hal selubung ini bagi mengabui mata tentang kegiatannya. Sungguh bahaya modus operasi secara online ini. Mudahan bisa diambil tindakan segera untuk membersihkan kota jogja dari hal-hal seperti ini. Salam manis dari Sarikei, Sarawak.
BalasHapusWalaikumsaalam Mbak Fatimah,...
HapusMemang banyak modus seperti itu di Indonesia...dan berharap sekali pemerintah mengambil tindakan karena sangat membahayakan generasi muda.....
Terima kasih kunjungannya....
Wadooooh.... kok ada menu undercover yak. ngeri...
BalasHapusawas loh mas...jangan berani-berani membuktikannya berdasarkan informasi kolom itu ya... :)
HapusMo belajar jadi blogger reporter, lha kok deg-deg-an buat reportasenya... wkwkwkwk....
Hapusyang penting tidak berisi fitnah mas...menurut saya seperti itu....
HapusBetul mbak,...
Hapussiip...
Hapuskunjungan perdana gan
BalasHapussiap....terima kasih..kunjungannya bersiap atas kunjungan balik saya... :)
HapusItu hanya trik mencari trafik mba, mangkannya di beri label khusus.. saya yakin banyak yg penasaran dengan kategori undercover di KR.. seperti saya ini #ups...
BalasHapushe..he..he... jangan-jangan.....?????....he..he...he...
HapusJangan jangan apa nih.. hehe saya jadi penasaran mba
HapusJangan-jangan mas-nya suka dengan informasi yang begituan...he..he..he... dosa mas.... :)
HapusWah-wah saya kok jadi ikut penasaran ya mbak yun??? :D
BalasHapussaya belum pernah baca kolom undercover di KR, pernahnya buku jakarta undercover. memang kalau diperhatikan, liputan berita kriminal baik di tv atau di media cetak, seperti bukan hanya memberitakan, tapi seakan malah mengajari untuk berbuat kriminal.
BalasHapusNha itu dia masalahnya mas...kayak kasih petunjuk gitu...
Hapusperlu ditindak lanjuti tuh
BalasHapusHe.he..he...biar KR-nya saja yang mensikapi mas...
Hapusterima kasih banyak gan untuk infonya
BalasHapussama-sama....
Hapusgood job gan,artikel ini sangat menarik sekali untuk disimak,keren deh ,,tentunya kami mempunyai wawasan baru yang kami dapatkan setelah membacanya,thanx yah :-)
BalasHapussangat menarik dan penuh hal hal baru
BalasHapuslanjutkan gan memposting yang lainnya , ditunggu
cara menghilangkan vitiligo secara alami
waduh KR muat kayak gt ya
BalasHapus