Wonderful Indonesia: Raja Ampat, Surga Laut di Indonesia Timur
Kira-kira apa yang tersirat dalam benak kita ketika mendengar kata Papua?
Pulau berbentuk seperti kepala burung, Koteka atau Asmat. Ya, semua benar. Tetapi apakah kita cukup mengenal Raja Ampat? Kalau tidak berarti sungguh terlalu karena Raja Ampat adalah obyek wisata bahari yang telah mendunia. Gaungnya terdengar sampai ribuan kilometer hingga manca negara. Banyak diulas media-media asing dan bahkan tahun 2013 menjadi salah satu dari 20 destinasi wisata terbaik dunia versi National Geographic Indonesia.
Raja Ampat kembali jadi pembicaraan dunia ketika menggelar event pariwisata tahunan internasional yakni Sail Indonesia ke-6, Sail Raja Ampat begitu tema tahun ini. Puncak acara event ini di helat pada bulan Agustus 2014 laludi Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) dan dibuka langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Mungkin anda bertanya kenapa Raja Ampat dipilih sebagai tuan rumah event tersebut tahun ini. Jawabannya adalah karena Raja Ampat adalah Surga Laut di Kawasan Indonesia Bagian Timur. Mau Bukti ?
.: The World's Last Paradise
Media asing seperti nbcnews.com menjuluki Raja Ampat sebagai "Surga Terakhir Dunia". Ada juga yang memberi julukan Hutan Amazon-nya laut di dunia. Masih banyak lagi julukan keren bagi Raja Ampat. Tentu saja julukan-julukan hebat bagi tempat yang hebat ini. Siapapun akan bilang kalau julukan ini sangat tepat, apalagi setelah melihat langsung keelokannya dari dekat.
Raja Ampat termasuk kabupaten baru di Indonesia yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Sorong pada tahun 2003. Secara geografis, hampir 87% wilayahnya adalah perairan/laut dengan lebih dari 600 hamparan pulau. Dari seluruh pulau yang ada, hanya 35 pulau yang berpenghuni sedangkan yang lainnya tidak berpenghuni, bahkan malah belum memiliki nama. Terdapat empat pulau besar yang menjadi sentral ekonomi dan budaya masyarakatnya yakni Pulau Waigeo, Pulau Batanta, Pulau Salawati, dan Pulau Misool.
Hamparan Kepulauan Raja Ampat
Banyaknya perairan, menjadikan Kepulauan Raja Ampat sebagai satu dari 10 perairan terbaik dunia untuk wisata air. Kawasannya seluas 46.108 km² ini disebut juga sebagai jantung keanekaragaman terumbu karang dunia dengan segala biota laut yang hidup di dalamnya. Tercatat lebih dari 540 jenis karang ada disini atau 75% dari semua spesies yang ada di dunia.
Ekosistem terumbu karang di Kepulauan Raja Ampat terajut pada paparan dangkal di hampir semua pulau‐pulau kecil, dengan penyebaran terbesar dijumpai di Distrik Waigeo Barat, Waigeo Selatan, Ayau, Samate, dan Misool Timur Selatan Selatan dan kepulauan Wayag. Banyak gugusan karang di kepulauaan Raja Ampat dengan persentase penutupan karang hidup hingga 90% seperti di selat Dampier dan Kepulauan Kofiau. Terumbu karang di Raja Ampat umumnya terumbu karang tepi dengan kontur landai hingga curam, atol dan tipe gosong atau taka.
Kekeyaan Terumbu Karang
Selain terumbu karang, kekayaan hayati flora dan fauna disini juga tidak ada duanya di dunia. Hampir semua jenis 'penguhuni' laut terdapat disini. Hamparan perairan bening di kepulauan ini dihuni lebih dari 700 jenis moluska yang terdiri atas 530 siput‐siputan (gastropoda), 159 kerang‐kerangan (bivalva), 2 scaphopoda, 5 cumi‐cumian (cephalopoda), dan 3 chi‐ton, Karang-karang yang luas juga dihuni 537 jenis hewan karang yang exotic.
Dunia bawah air Raja Ampat dihuni 1.427 spesies ikan. Akan banyak ditemui pigmy seahorse atau kuda laut mini, wobbegong, dan manta ray di sini. Juga ikan endemic eviota raja yakni sejenis ikan gobbie, kumpulan ikan tuna, snapper, giant travellies, ikan barakuda, penyu, ikan dugong atau ikan duyung, 5 jenis penyu, 15 jenis ikan paus dan lumba‐lumba, serta 60 jenis udang karang. Catatan ini menjadikan dunia bawah air Raja Ampat menjadi menjadi “Surga Laut Para Penyelam”.
Dunia bawah air Raja Ampat dihuni 1.427 spesies ikan. Akan banyak ditemui pigmy seahorse atau kuda laut mini, wobbegong, dan manta ray di sini. Juga ikan endemic eviota raja yakni sejenis ikan gobbie, kumpulan ikan tuna, snapper, giant travellies, ikan barakuda, penyu, ikan dugong atau ikan duyung, 5 jenis penyu, 15 jenis ikan paus dan lumba‐lumba, serta 60 jenis udang karang. Catatan ini menjadikan dunia bawah air Raja Ampat menjadi menjadi “Surga Laut Para Penyelam”.
Ribuan Spesies Ikan
Ketika sudah menginjakkan kaki di Raja Ampat, maka tidak ada alasan untuk tidak memanjakan mata menikmati surga di bawah laut yang sangat memukau. Apa yang asik untuk dilakukan, pertama adalah Drift Dive yaitu menyelam mengikuti arus kencang dengan air yang sangat jernih sambil menerobos kumpulan ikan. Hampir diseluruh tempat di Raja Ampat sangat asik untuk melakukan kegiatan diving ini. Itulah kenapa Raja Ampat juga disebut sebagi surga diving dunia.
Kedua, adalah melakukan Wreck Dive yakni melihat pesawat karam bekas peninggalan Perang Dunia II seperti di Pulau Wai. Di Raja Ampat, siapapun bisa melakukan apapun karena banyak lagi situs yang belum pernah terjamah dan sangat menantang untuk di kunjungi.
.: Keindahan Aneka Fauna Endemik
Keindahan pulau-pulau di Raja Ampat tidak hanya terdapat di dalam laut berupa flora terestrial tetapi juga diatasnya. Daratan pulau‐pulau kecil Raja Ampat juga dihuni oleh beragam jenis fauna endemik yang tidak ditemukan di bagian dunia lain seperti Cenderawasih Merah, Cenderawasih Botak, Kakatua Raja, Maleo Waigeo, Bandikut, Kuskus Bertotol, Oposum Bergaris, Tikus Pohon, dan binatang unik lainnya.
.: Budaya Masyarakat
Kebudayaan masyarakat kepulauan Raja Ampat pada khususnya dan Papua pada umumnya sangat mempesona, unik dan beragam, tiada duanya di dunia. Kebudayaan yang hidup ditengah-tengah masyarakat Raja Ampat adalah akulturasi kebudayaan asli Papua dan budaya Islam. Dari mana pengaruh Islam masuk ke Papua ?
Sejarah mencatat bahwa pengaruh kebudayaan Islam di Papua datang dari kerajaan Bacan (Maluku Utara) pada abad XVI. Sejumlah Pulau seperti Waigeo, Misool, Waigama dan Salawati pada abad tersebut telah mendapat pengaruh Islam. Melalui pengaruh Sultan Bacan inilah sejumlah pemuka masyarakat di pulau-pulau tersebut memeluk agama Islam, khususnya masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir.
Akulturasi kebudayaan ini termanifestasikan dalam sejumlah tarian seperti tari Mapia, Mambefor, Wor, Adat prosesi pengangkatan raja, Wor Yeknan, dan atraksi kesenian lain. Selain tari-tarian, perpaduan budaya tersebut juga mempengaruhi bentuk rumah/tempat tinggal dan ritual-ritual kemasyarakatan yang masih bertahan hingga saat ini.
.: Kearifaan Lokal
Raja Ampat merupakan salah satu bentuk kecil keajaiban sebuah pulau yang pernah ada di dunia. Suku-suku yang tinggal didalamnya mampu menyerap sistem pengetahuan modern secara cepat akan tetapi sangat kuat dalam mempertahankan adat istiadatnya. Berubahnya jaman berbuah perubahan demi perubahan, tetapi masyarakatnya mampu mempertahankan identitas dirinya dan menjaga lingkungan dengan baik hingga saat ini.
Adalah Tradisi Sasi atau Samson yang telah mengikat meraka dalam menjaga keragaman sumber daya alam yang dimilikinya. Sasi adalah sebuah sistem konservasi alam yang dilakukan masyarakat untuk menjaga kelestarian terumbu karang agar keberadaan populasi biota laut terjaga dan tetap lestari.
Apa yang dilakukan masyarakat dengan sasi adalah menutup suatu wilayah untuk memberi waktu kepada jenis biota untuk berkembang dan membukanya jika jenis biota yang telah disasi tersebut sudah melimpah. Sasi dilakukan oleh masyarakat adat yang melibatkan tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang mendiami sebagian besar pesisir pulau-pulau di Misool. Setiap prosesi sasi yang dilakukan pasti menggunakan semacam upacara adat.
a. Sasi Musiman, yakni dilakukan selama 6 bulan dengan berpatokan pada musim selatan dan musim barat. Perhitungan musim selatan mulai pada bulan Mei – Oktober. Pada Bulan ini Nelayan tidak melaut karena kondisi lautan dan ombat. Nelayan menuai hasil laut di sasi pada musim Barat yakni Mulai November – April.
b. Sasi Gereja, yakni sasi yang berhubungan dengan agama dan kepercayaan yang dilaksanakan oleh gereja melalui pendeta atau majelis yang ditunjuk.
Tadisi Sasi merupakan kearifan lokal yang terpelihara dengan baik hingga saat ini. Tradisi ini mampu mempertahankan kekayaaan hayati yang tidak hanya dinikmati oleh generasi saat ini, akan tetapi juga merupakan "tabungan" bagi generasi mendatang. Pantaslah kalau Raja Ampat mempunyai kekayaan laut yang terawat, terjaga dan terindah di dunia.
ooooooo0oooooooo
Referensi Bacaan :
1. http://www.indonesia.travel/id/destination/248/raja-ampat
2. http://sosbud.kompasiana.com/2013/07/01/keindahan-dan-keramahan-pulau-raja-ampat--569775.html
3. http://www.republika.co.id/berita/koran/nusantara-koran/14/08/25/nav9bw-terumbu-raja-ampat-terancam
3. http://id.scribd.com/doc/214858165/Sosiologi-Kebudayaan-Suku-Waigeo-Di-kepulauan-Raja-Ampat
4. http://papuabaratprov.go.id/
5. http://rajaampatkab.go.id/
6. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia
7. National Geographic Indonesia
Credit Foto :
1. http://batanme.tumblr.com/post/63817136630/sasi-sebagai-kearifan-lokal-masyarakat-misool
2. http://rajaampatbiodiversity.com/id/diving-in-raja-ampat-2/
3. http://handogos.files.wordpress.com/2011/11/papua.jpg
4. http://praptoprasojo.wordpress.com/2013/03/13/keragaman-budaya-daerah-raja-ampat/
5. http://awalzhye.blogspot.com/2014/05/rumah-adat-papua-barat.html
6. http://bp3ambon-kkp.org/program-ekowisata-bahari-solusi-pemberdayaan-masyarakat-serta-konservasi-pesisir-dan-laut/
7. http://tempatwisatadidaerahpapua.blogspot.com/2012_11_01_archive.html
8. http://berfose.blogspot.com/2014/02/beauty-of-raja-ampat-most-east-island.html
9. http://www.btravindonesia.com/pesona-wisata-laut-di-raja-ampat-papua.html
10. http://citacantik.com/2014/05/foto-pesona-pantai-paling-cantik-indah-di-pulau-raja-ampat.html
11. http://www.theglobeandmail.com/life/travel/destinations/indonesias-coral-triangle-is-a-scuba-divers-paradise/article15089777/?from=15074916
12. http://www.huffingtonpost.com/james-morgan/kep-wayag-raja-ampat-indo_b_814673.html
13. http://wisatatimur.blogspot.com/2013/11/wisata-raja-ampat-yang-mengagumkan.html
14. http://sucialara.wordpress.com/2012/04/08/kepulauan-raja-ampat-surga-para-penyelam/
15. http://salam-counter.blogspot.com/2012/02/tiket-murah-wisata-ke-papua-barat-edisi.html
wih,,keren mbak tulisannya,,,,lengkap deh...
BalasHapus@Dwiex'z Someo - Iya mbak...makasih kunjungannya..
BalasHapusMasya Allaah..., indah banget ya, Mbaaakkk...
BalasHapusSemoga suatu saat bisa tadabbur ke sana :)
Amien...semoga kelak ada rejeki untuk ke Raja Ampat..Pengaruh Islam dari Maluku Konon kuat disana...
Hapusmantap foto dan artikel raja ampat nya mbak..
BalasHapusSalam blogger
Terima kasih...salam blogger mas...
Hapusterimakasih atas info nya
BalasHapussaya senag berkunjung ke blog anda
terima kasih...sama-sama...
Hapusmantapp
BalasHapusartikelnya menarik,,,terimakasih atas informasinya
BalasHapussama-sama mas...
Hapuskeren jadi ingin kesana gan
BalasHapusinfonya menarik
BalasHapusindah pemandangan nya
BalasHapusindah banget pemandangannya
BalasHapusinfo nya bagus banget gan
BalasHapusterimakasih atas info nya
ditunggu update nya
nice post gan
BalasHapusijin nyimak ya info nya
terimakasih
terimkasih atas pengetahuan nya
BalasHapussaya senang bisa berkunjung ke blog anda
mantap gan
BalasHapusinfo nya sangat bermanfaat gan
ditunggu update nya
menarik infonya...
BalasHapusdi tunggu postingan selanjutnya
emutnya uddah di timpuk ko tetep hidup sih>>.
artikel dan blog nya keren
BalasHapussauya senag berkunjung ke blog anda
terimakasih atas info nya
keren tuh mba lautnya :)
BalasHapusindah sekali gan
BalasHapusmenarik dan sempurna
terima kasih banyak atas infonya
Kereeen yah raja ampat. Semacam pingin kesana tapi belum pernah keturutan. Semoga saja kearifan lokal tidak tergerus dengan modernisasi jadi alamnya tetap terjaga. :D
BalasHapusterimakasih atas informasinya
BalasHapusdi tunggu postingan selanjutnya
semoga bisa pergi kesana tahun imi aamin
BalasHapus