Universitas Terbuka, Kuliah Jarak Jauh yang Bermutu dan Mengasikkan !
Universitas Terbuka, Kuliah Jarak Jauh yang Bermutu dan Mengasikkan ! - Ternyata banyak hal tentang UT (Universitas Terbuka) yang belum diketahui oleh masyarakat. Hingga sampai saat ini pun masih menggangap kalau UT adalah Universitas Tanpa Harapan. Nyinyir juga mendengarnya kalau ada yang berpendapat seperti ini. Berarti orang ini metaok, kata tetangga saya yang dari Sampang, artinya sok tahu .
Tanpa terencana, saya ngobrol santai dengan tetangga sebelah tempo hari. Sebut saja namanya Jumi'ah, lulusan UT tahun 2001 yang kini bekerja di sebuah Bank Swasta di Sleman, Yogyakarta. Kebetulan Nok Jum, begitu saya biasa memanggilnya, masih satu RT dengan saya dan sering ketemu untuk latihan angklung bersama.
Banyak hal yang akhirnya saya ketahui dan juga perlu diketahui oleh masyarakat tentang UT ini. Pada intinya bahwa UT ini sama harkat dan martabatnya dengan universitas lain di Indonesia jadi tidak ada alasan untuk ragu bila mau kuliah disitu, gitu.
UT adalah Perguruan Tinggi Negeri Ke-45
Nok Jum telah ngejelasin ke saya kalau UT adalah Perguruan Tinggi negeri (PTN) Ke-45 di Indonesia. Sudah sejak lama yakni sejak 4 September 1984. Hal ini didasarkan pada Keputusan Presiden RI Nomor 41 Tahun 1984.
Nok Jum telah ngejelasin ke saya kalau UT adalah Perguruan Tinggi negeri (PTN) Ke-45 di Indonesia. Sudah sejak lama yakni sejak 4 September 1984. Hal ini didasarkan pada Keputusan Presiden RI Nomor 41 Tahun 1984.
Jadi, sebagai salah satu PTN di Indonesia, tentu statusnya pun sama dengan PTN lain. Ibarat peribahasa, UT itu berdiri sama tinggi, duduk sama rendah dengan UI, UGM, ITB, AIRLANGGA dan PTN-PTN lain di republik ini.
Lakukah Ijazah UT ?
Nah, hal inilah barangkali yang menjadi kekwatiran banyak orang terutama bagi mereka yang baru lulus SMA. Tetapi menurut saya itu terlalu lebay dan berlebihan gitu kalau ada yang ragu dengan ijazah UT. Paling-paling karena belum tahu saja. Logikanya bagaimana ?
Lha khan statusnya adalah PTN ke-45 jadi secara otomatis dong status ijazahnya pun jelas, legal dan dijamin setara dengan ijazah yang dikeluarkan oleh universitas lainnya di Indonesia. Sederhana, kan ?
...Dan, karena dijamin setara, maka sangat welcome buat ngelamar kerja di perusahaan-perusahaan swasta, BUMN atau PNS bagi yang mau mengabdi kepada negara. Begitu Nok Jum cerita ke saya. Sampai disini aku sudah bisa mengambil poin penting lagi tentang UT bahwa kalau masih ada orang yang menghina ijazah dan gelar kesarjanaan lulus UT itu salah besar alias metaok 2x.
Siapa Alumni UT ?
Udah banyak lho alumni . UT telah mewisuda 1,3 juta mahasiswa sejak tahun 1986. Alumni-alumninya selain tersebar di berbagai daerah di Indonesia, juga tersebar hingga ke 16 negara lain kayak Singapura, Malaysia, Hongkong, Macau, Arab Saudi dan negara-negara penempatan TKI lainnya.
Bisa jadi sampeyan akan terbelalak ketika mengetahui bahwa banyak orang-orang penting dan pesohor di Indonesia merupakah Alumni Universitas Terbuka ini. Kalau gak percaya, bisa telpon-telponan atau twitteran sama beliau-beliau sendiri ha..ha...ha..... Kata Nok Jum berapi-api. Lalu, siapakah beliau-beliau yang menjadi alumni UT itu ?
Salah satunya adalah Ibu negara kita Ani Bambang Yudhoyono. Beliau adalah alumni FISIP UT lulusan Tahun 1998. Tuh kan !
Di jajaran Kementeriaan Negara Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II saat ini juga terdapat menteri-menteri yang dulunya adalah alumi universitas terbuka. Beberapa diantaranya yang saya tahu adalah Joko Suyanto Menko Polhukam. Beliau merupakan alumni S1 FISIP UT lulusan tahun 1996.
Kemudian Laksamana Pertama TNI (Purn) H. Eko Maulana Ali, SE mantan Gubernur Bangkabelitung yang telah Wafat pada tahun 2013 lalu juga adalah alumni Fakultas Ekonomi UT.
Kemudian Laksamana Pertama TNI (Purn) H. Eko Maulana Ali, SE mantan Gubernur Bangkabelitung yang telah Wafat pada tahun 2013 lalu juga adalah alumni Fakultas Ekonomi UT.
Nah, kalau sampeyan melihat berita di televisi pasti tahun dong siapa itu Linda Amalia Sari. Ya, beliau adalah Meneg Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Beliau adalah alumni FISIP UT Tahun 1995 Jurusan Administrasi Negara.
Ada juga nih, Letjen TNI. (Purn). EE Mangindaan, SE yang saat ini menjabat sebagai Meneg P.A.N dan Reformasi Birokrasi ternyata juga alumni UT S1 FISIP tahun 1995.
Dari Kiri Joko Suyanto, H. Eko Maulana Ali, SE, EE Mangindaan, SE, Linda Amalia Sari |
Orang-orang penting lainnya yang merupakan alumni UT adalah Mantan Panglima TNI/Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Mooryati Soedibyo (Owner Mustika Ratu kosmetik) dan Dewi Motik (Owner MONO Grup). Beberapa artis dan pesohor di tanah air juga yang merupakan alumni UT ini, sebut saja Dewi Hughes, Asmirandah, Diah Permatasari dan Elis Stannia (Stardut). Keren kan ?
Dari Kiri, WIranto, Mooryati Soedibyo, Demi Motic, Diah Permatasari, Asmirandah dan Elis Stannia |
Siapakah yang Belajar di UT ?
Belajar di UT itu mudah. Ternyata tidak terbatas usia, tempat dan waktu. Yang penting minimal telah lulus SMA. Menurut data UT dalam angka yang direlease hingga juni 2014, data mahasiswa UT mencapai 433.763 Orang. Dari jumlah ini yang paling banyak adalah mereka yang justru berstatus sebagai guru. Kemudian berturut-turut adalah mereka yang berprofesi sebagai karyawan swasta dan seterusnya.
Dari data ini dapat ditarik kesimpulan bahwa UT diminati sekali oleh banyak kalangan dan profesi karena sistem pendidikan dan pengajarannya yang mandiri, luwes serta disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa serta.
Kuliah di UT itu berarti kuliah dilakukan secara mandiri. Nah lo, Kuliah yang bagaimana ini ? Bukannya yang namanya kuliah harus ketemu sama pak dan bu dosen, tho? Nah, inilah keunggulannya kalau kuliah di UT karena sistem kuliahnya adalah pembelajaran jarak jauh dan terbuka. Kalau gitu mahasiswanya 'gak perlu ngekost, dong. Ya iyalah ngapain ngekost lha wong belajarnya bisa di rumah sendiri, kok.
Karena jarak jauh, maka sebagian besar materi dan sistem pembelajaran tidak dilakukan secara langsung melainkan dengan menggunakan teknologi komunikasi online.
Modul dan materi pembelajaran baik berupa text, audio maupun audio-visual (video) dapat diakses oleh mahasiswa menggunakan perangkat apapun seperti laptop, tablet dan smartphone.
Modul dan materi pembelajaran baik berupa text, audio maupun audio-visual (video) dapat diakses oleh mahasiswa menggunakan perangkat apapun seperti laptop, tablet dan smartphone.
Kata Nok Jum yang pernah kuliah di UT, Tutorial belajarnya ada 2 (dua) model :
A. Tutorial Online (TUTON)
Tutorial Online atau tutorial elektronik ini ada di website/situs UT Pusat yang beralamatkan di http://www.ut.ac.id/. Situs ini dapat diakses oleh semua mahasiswa dengan menggunakan jaringan internet
Nah, melalui layanan ini semua mahasiswa bisa melihat tutorial yang berbentuk video streaming. Jadi seperti kuliah UT melalui TVRI / TPI jaman dulu itu. Asiknya belajar dengan tuton ini adalah jam belajarnya bebas. Tentu saja setiap mahasiswa mendapatkan login system untuk bisa menikmati fasilitas ini.
B. Tutorial Tatap Muka (TTM), yang terdiri dari 2 jenis :
a) TTM Online - Sebut saja ini kuliah secara online dengan menggunakan teknologi streaming melalui situs student.ut.ac.id. Dosen/Tutor akan memberi teori-teori sesuai dengan mata kuliah yang diambil mahasiswa setiap semesternya. Layanana ini gratis dengan login khusus bagi setiap mahasiswa serta terjadwal secara rutin.
Bagi yang tidak bisa mengikutinya bagaimana? Bagi yang absen mengikuti TTM dapat mendownload atau menonton kembali streaming rekaman kuliah dan juga materi perkulihanan di webnya UT. Begitu kata Nok Jum.
Ini adalah proses pengajaran di kelas secara Face to Face dengan para tutor. TTM Kelas ini sebanyak 8 pertemuan dengan kewajiban hadir sebanyak 5 kali dalam setiap semester. TTM selalu diadakan di hari sabtu atau minggu, bahkan terkadang menyesuaikan waktu peserta TTM-nya.
Bagi mahasiswa yang berhalangan hadir pada TTM kelas, juga dapat mengunduh/menonton stream rekaman kuliah dan juga materi perkuliahan seperti TTM Online itu.
Status Program Studi dan Kualitas Modul UT, Bagaimana ?
Nok Jum kasih penjelasan ke saya bahwa semua program studi yang berjumlah 22 di UT semua sudah terakreditasi "B" oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) sejak tahun 2011. Selain itu materi pembelajaran (Buku Materi Pokok/Modul UT) yang dipakai disetiap program studi tersebut juga sangat terjamin.
Modul-modul yang dipergunakan tidak sembarang dibuat karena sudah terstandarisasi secara internasional. Buktinya adalah modul-modul yang dipakai telah memperoleh ISO 9001 dan ICDE (Internasional Council for Distance Education).
Beberapa universitas swasta bahkan mengadopsi modul ini. UT Indonesia juga telah bekerjasama dengan UT lain dari negara lain seperti Open University of Malaysia. Keren kan ?
Kalau Ujian Bagaimana ?
Kata Nok Jum, ujian pendalaman modul diadakan sebanyak dua kali setiap semesternya, minggu pertama dan minggu kedua.
Ujian diadakan di sekolah-sekolah (SMP/SMA) yang berada disekitar kantor perwakilan UT yang disebut UPBJJ di setiap daerah, kurang lebih ada 38 titik setingkat propinsi di Indonesia dan 1 UPBJJ Luar Negeri.
Apakah Ada Skripsi ?
Ini yang menarik, berdasar pengalaman Nok Jum, kuliah di UT tidak ada skripsi akan tetapi untuk lulus setiap mahasiswa di wajibkan untuk mengikuti Tugas Akhir Program (TAP), dan mulai tahun 2013, mahasiswa UT juga diharuskan untuk membuat karya ilmiah sebagai syarat kelulusan yang kedua. karya ilmiah ini dapat disamakan dengan skripsi, bedanya kalau karya ilmiah mungkin tanpa sidang seperti skripsi akan tapi lebih mirip seperti seminar.
Murah Atau Mahal Kuliah di UT?
Murah Puoooolll kata Nok Jum. Kuliah di UT ternyata murah sekali karena biaya SKSnya hanya Rp. 36.000/SKS. Kalau ikut TTM hanya nambah biaya administrasi sebesar 150.000/mata kuliah. Sedangkan untuk TUTON, mahasiswa tidak perlu membayar alias gratis.
Oh ya, kuliah di UT juga 'gak usah bayar uang gedung, sumbangan atau apapun yang biasanya menjadi pungutan seperti di universitas-universitas lainnya. Kata Nok Jum mengakhiri obrolan sore itu.
So, Setelah mendengar cerita Nok Jum, saya mengambil kesimpulan bahwa hanya yang belum tahu tentang UT saja yang lebay dan mengira UT itu kacangan alias ecek-ecek gitu. Kalau anda membaca artikel ini, saya yakin anda pasti sepakat dengan saya kalau Kuliah Jarak Jauh di UT itu bermutu dan mengasikkan.
So, Setelah mendengar cerita Nok Jum, saya mengambil kesimpulan bahwa hanya yang belum tahu tentang UT saja yang lebay dan mengira UT itu kacangan alias ecek-ecek gitu. Kalau anda membaca artikel ini, saya yakin anda pasti sepakat dengan saya kalau Kuliah Jarak Jauh di UT itu bermutu dan mengasikkan.
Sumber Bacaan :
1. http://www.ut.ac.id/
2. http://kampus.okezone.com/
3. http://edukasi.kompas.com/
4. http://ut-taiwan.org/
keren bget ya para alumninya,,,,
BalasHapusIya mbak....karena tidak terikat waktu itu jadi yang ikut UT kebanyakan justru mereka yang sudah mapan....:)
HapusDi Malaysia juga ada Open Universiti seperti ini. Saya pernah menjadi salah seorang tenaga pengajarnya secara temporary. Kebanyakan mahasiswanya sudah bekerja. Apakah mbak juga belajar di sini ? Salam manis mbak Yuni dari Sarikei, Sarawak. :)
BalasHapusOhh tidak mbak....saya tidak pernah belajar di Universitas Terbuka ( Open University ), tapi saya tertarik untuk menulisnya. Saya dulu belajar di universitas Jember JAwa Timur...Salam manis juga dari Yogyakarta...
Hapussaya dosen PTS di Malut, saya diminta kuliah S2 baru bisa dapatkan NIDN. apakah kuliah di UT setelah lulusnya bisa diusulkan untuk dapat NIDN? coz ada informasi dri bbrapa teman saya bahwa calon dosen tidak boleh kuliah di UT. padahal bukankah Prodi S2 magister managemen perikanan UT sudah akreditasi B. bukankah utk menguatkan?apakah suda ada lulusan S2 UT sebelumnya yang jadi dosen? terima kasih
BalasHapusMbak, itu widget serangga nya nyebelin. Saya pegang-pegang layarnya. Huft. Btw, nama widgetnya apa mbak?
BalasHapuswidget semut mas... :)
Hapus:)
BalasHapusMbak mau nanya, kalau kuliahnya bisakah lulus misal 9 tahun, karena setiap semester hanya mengambil 8 sks?
terima kasih.. :D