Debat Putaran Pertama: Kedua Capres Mengunyah Kulit Kacang


Debat Capres 2014


Entah kenapa, menyimak debat calon Presiden RI di SCTV (9/6) malah membuat semakin bingung untuk menentukan siapakah presiden yang akan saya pilih, 9 Juli nanti. Debat yang dimoderatori oleh Dr. Zaenal Arifin Mochtar, SH, LLM dari UGM ini menurut saya GAGAL dan sangat TIDAK MENARIK

Jawaban yang diberikan oleh masing-masing pasangan capres jauh dari ekspektasi saya. Banyak jawaban yang membias kemana-mana dan tidak nyambung dengan pertanyaan moderator. Tema debat Membangun Demokrasi, Pemerintahan yang bersih dan Pembangunan Negara Hukum tidak bisa mengekplorasi visi dan misi keduanya secara maksimal.  

Jokowi yang sehari sebelumnnya mendapatkan pembekalan tiga orang pengamat politik sekaligus yakni Andrinof Chaniago, Ari Dwipayana dan Sukardi Rinakit, nampak tidak fokus dalam menjawab pertanyaan moderator. Di termin awal, jawabanya lebih banyak bercerita tentang pengalaman pribadi saat memimpin Solo dan Jakarta seperti blusukan, rekuritmen - promosi terbuka dan sejenisnya ketimbang memberikan jawaban dalam tataran seorang calon presiden yang harus bertanggung jawab atas 253.609.643 penduduk Indonesia ke depan.

Pun demikian jawaban yang diberikan oleh Prabowo. Walaupun dari segi kemampuan retorika lebih unggul dibandingkan Jokowi akan tetapi dalam debat tersebut tidak banyak menolong. Pertanyaan moderator dijawab secara dangkal dan tidak menyentuh esensi sama sekali. Yang fatal menurut saya, adalah adanya jawaban yang saling bertentangan dengan Hatta ketika menggambarkan tentang negara demokrasi.

Mungkin saja karena latar belakang seorang militer, Prabowo lebih memilih bahwa demokrasi adalah alat untuk mencapai tujuan negara ketimbang sebagai sebuah nilai-nilai penting (Core Value) yang mendasari mentalitas bangsa seperti yang disampaikan oleh Hatta Rajasa. 

Baik pasangan Prabowo-Hatta maupun Jokowi-JK nampaknya tidak cukup pandai meyakinkan jutaan rakyat Indonesia dalam debat ini. Tidak cukup cerdas menguasi materi debat. Ibarat orang makan kacang, kedua capres ini justru malah memilih makan kulitnya ketimbang mengunyah isinya. 

Lihatlah akhir debat yang menurut saya menggelikan ketika moderator memberikan waktu kepada masing-masing capres untuk memberikan pernyataan tentang alasan apa agar rakyat memilihnya sebagai presiden untuk lima tahun mendatang. 

Jawaban Jokowi lagi-lagi ambyar tidak karuan dan hanya melontarkan komitmen janji kerja keras siang dan malam. Bahkan waktu enam menit yang diberikan moderator dimanfaatkan Jokowi untuk mengungkapkan ucapan terima kasih dengan menyebut satu per satu anggota keluarganya dan keluarga JK. Mungkin Keluarga Megawati dan Puan Maharani harus antri menunggu ucapan terima kasih tersebut pada debat putaran kedua nanti. Aneh !

Pernyataan akhir Prabowo pun juga tidak menarik sama sekali. Jujur, saya masih bingung menafsirkan hubungan antara menyelamatkan kekayaan negara dari kekuasaan asing dengan demokrasi. Saya rasa kalau isue ini yang terus menerus dipergunakan untuk kampanye pilpres oleh Prabowo, maka akan sangat tidak menarik dan menjemukan. 

Menyimak hingga selesai acara debat, akhirnya saya menyimpulkan bahwa debat putaran pertama dari lima rangkaian yang diagendakan KPU ini  tidak lebih menarik dari debat pemilihan ketua RT di kampung saya. Dari enam termin debat, saya tidak menemukan pernyataan cerdas dari masing-masing capres tentang Grand Design Indonesia 5 tahun mendatang. Semoga ada perubahan untuk debat putaran selanjutnya.

Berikut Video Debat Capres 2014 Putaran Pertama 09 Juni 2014.


Komentar

  1. Wah saya ketinggalan cerita, ga nonton debatnya mbak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow iyakah? Lihat siaran ulangnya mas, atau di youtube sudah ada kok...

      Hapus
  2. Iya mbak, saya juga merasakan hal yang sama. Debatnya tidak greget sama sekali...

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah itu die masalahnya...gak nggreget sama sekali

      Hapus
  3. Iya, sama Mbak...

    Padahal saya sendiri nggak tahu nggak gregetnya itu dimana...

    BalasHapus
    Balasan
    1. He..he..he.....semoga di putaran dua lebih greget ya mbak...soalnya biar rakyat gak ragu memilih...

      Hapus
  4. Memang kurang memuaskan debat semalam itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. he..he...he...menyimak juga ya mak ? :)

      Hapus
  5. Waahhh - gitu ya versimu, memang kayaknya bikin kita semakin bungung pilih yang mana diantara 2 pilihan capres ini. Prabowo lumayan luas konsep ke-negarawan-nya, dibanding Jokowi yang masih cerita konsep sbg Walikota or Gubernus, padahal yang diperdebatkan kiat2 mengelola NKRI dgn segudang PR nya.
    Mampir ya ke : http://omman.blogdetik.com/2014/05/25/on-off-on-off/
    http://omman.blogdetik.com/2014/06/09/karikatur-jokowi/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, jujur saya semakin bingung...durung ketemu yang memantapkan hati. Apalagi dengan melihat debat tadi malam. Swear beda ketika melihat saat SBY debat dulu. Saya memang bukan orang politik, tapi saya bisa membedakan kok...:)

      Hapus
  6. memang debat yang tidak (selalu) mencerahkan...semoga debat berikutnya bisa lebih membantu memantapkan pilihan mak, apapun itu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mak Indah....tapi saya sudah menemukan pilihan kok...:)

      Hapus

Posting Komentar

HIMBAUAN BERKOMENTAR :
1. Tersenyum Dulu | 2. Berkomentarlah sesuai dengan artikel diatas | 3. Gunakan Open ID / Name Url / Google+ | 4. Gunakan Bahasa Yang Jelas | 5. Jaga Kesopanan Ingat Pasal 27, Pasal 28, dan Pasal 29 UU ITE :) | 6. Jangan Nye-SPAM | 7. Maaf, link aktif otomatis terhapus| 8. Jangan Berpromosi | 9. Jangan minta transfer pulsa | 10. Begitulah.

Postingan Populer