Singkatan ini Menjadi Populer Pasca Debat Capres Putaran Kedua




Ada singkatan yang mendadak terkenal pasca debat capres tadi malam (15/6). Di dunia Twitter bahkan menjadi salah satu World Wde Trending Topic. Bagi kubu Prabowo, ketidakmampuan Sang Mantan Jendral Berbintang Tiga menjawab pertanyaan Jokowi pada debat putaran kedua tadi malam dianggap sebagai blunder, sedangkan bagi kubu Jokowi dianggap sebagai kemenangan debat. Benarkah ?

Apakah TPID itu ? TPID adalah singkatan dari Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah. Sesuai dengan namanya lembaga ini mempunyai tugas pokok untuk memantau dan mengendalikan inflasi dengan cara mengendalikan harga di daerah.

Pembentukan TPID itu sendiri dimulai sejak 2008 dengan dukungan dari berbagai kalangan, khususnya di daerah. Hingga saat ini sudah terbentuk 93 TPID di 33 provinsi yang mencerminkan semakin tingginya kesadaran daerah terhadap implikasi inflasi bagi kegiatan pembangunan dan untuk kesejahteraan masyarakat secara umum. 

TPID berada ditingkat propinsi dan kabupaten dan bergerak dalam kendali pokjanas 2 Kementerian sekaligus dan Bank Indonesia. Dua kementerian tersebut adalah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Dalam Negeri. 

Sedangkan TPID itu sendiri merupakan pelaksana teknis instrument yang sama di tingkat nasional yang bernama TPI (Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi). TPI ini terdiri dari Kementeriaan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementererian Pertanian, Kementerian tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian ESDM, Perum Bulog dan Bank Indonesia.   

Ilustrasi

Apa yang terjadi dalam debat tadi malam (15/6) baik yang bertanya maupun yang ditanya pada dasarnya juga sama-sama belum memahami. Jokowi menyebut Tim Pengendalian Inflasi Daerah (minus kata Pemantauan), sedangkan Prabowo sama sekali tidak mengetahuinya.

Anehnya, walaupun sama-sama terjadi kesalahan, justru TPID menjadi alat yang dipergunakan untuk saling serang masing-masing kubu. Tak sedikit yang membela Prabowo, mengingat singkatan ini hanya popoler di kalangan orang-orang pemda berkaitan dengan tugas dan fungsi kepala daerah sebagai penanggung jawab inflasi di daerah. Jadi, wajar kalau tidak mengetahuinya - Begitu bahasa mereka yang membela Prabowo. 

Bagi yang pro Jokowi, tentu saja membela habis-habisan bahwa apa yang ditanyakan Jokowi adalah hal yang sangat cerdas dan mematikan lawan debat. Walaupun sebenarnya Jokowi juga kepleset dalam menyebutkan kepanjangan istilah ini.  

Tanpa memihak kepada capres tertentu, saya berpendapat bahwa dalam kaca mata debat yang fair seharusnya sebuah singkatan diperjelas lagi oleh si penanya untuk mendapatkan esensi jawaban yang baik. Andai saya Jokowi, maka saya akan bertanya cara mengendalikan dan kebijakan-kebijakan yang harus diambil secara intense daripada mengedepankan sebuah singkatan tertentu. Kenapa demikian, sebuah singkatan bisa saja bermakna ganda, bahkan dalam konteks pembicaraan tertentu.

Dengan menonton depat capres tadi malam, penonton sudah bisa memilah dan memilih muatan masing-masing capres. Mana yang berfikir dalam skup yang kecil, siapa yang berfikir global dan model pemimpin dibutuhkan Indonesia untuk 5 tahun mendatang.

Tetapi, saya masih menunggu hingga putaran ke 5 dalam menentukan pilihan walaupun indikasi itu sudah muncul pasca debat putaran kedua tadi malam.


Sumber Bacaan :
1. http://www.bi.go.id/ 2. http://tpidmedan.blogspot.com/


Komentar

  1. TPID = Tanpa Pilpres Indonesia Damai .... ehehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Weee...gak bisa begitu. Entar kalau gak ada pemilu Indonesia kembali ke masa-masa diktaktor lagi lah...he he he...

      Hapus
  2. itulah. gambaran indonesia 5 tahun kedepan jika di pimpin orang yg salah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga kita gak salah dapat pemimpin....untuk 5 tahun mendatang ya,,,

      Hapus
  3. Assalaamu'alaikum wr.wb, mbak Yuni...

    Banyak juga debat CaPres ya sehingga sampai ke putaran 5. Debat begini memang bagus dilakukan untuk menguji kemampuan pidato pemimpin tertinggi dalam menerima tantangan secara pemikiran bagi menunjukkan kemampuan daya fikir dan pembacaannya. Jika tidak, sia-sia kita emmilih calon yang hanya pandai bicara tetapi tidak tahu dan sadar nasib rakyatnya. Biar tunggu dulu ya mbak baru bisa adil membuat pilihan tepat.

    Salam manis dari Sarikei, Sarawak.
    SITI FATIMAH AHMAD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mbak Fatimah,
      Pada dasarnya percuma memilih yang pandai berpidato tapi tidak pandai merealisasikan untuk rakyat. Inti dari debat ini memang untuk mengetahui visi misi masing-masing capres. Saya sendiri tidak melihat dari gaya dan cara mereka berbicara tetapi inti yang mereka bicarakan.

      Semoga setelah debat ke-5 saya ada ketetapan hati memilih salah satu dari keduanya.
      Terima kasih kunjungannya mbak fatimah.

      Hapus
  4. Aku sendiri juga nggak ngeh tentang TPID sich, baru dari sini aku paham maksudnya. Tapi Apa Jokowi juga paham TPID itu sendiri, atau itu pertanyaan memang dari tim penasehatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semua sudah di sekenario mbak....masing-masing team penasehat menjadi tulang punggung dan mengatur segalanya ...:) Kalau melihat debat, pak Jokowi juga kepleset dalam menjelaskan TPID...makanya jadi sama-sama salah,,,:)

      Hapus
  5. debat capres memang memberikan kesan tersendiri yangg membuat para calon pemilih menjadi galau setengah mati tapi saya sendiri tidak begitu terpengaruh dengan hal tersebut, saya sudah punya pilihan sendiri.
    Saya sepenendapat dengan masalah pertanyaan TPID, seharusnya si penanya harus memperjelas pertanyaannya karena singkatan tersebut bisa memiliki makna ganda...
    Siapaun yang terpilih nanti maka itu akan menjadi yang terbaik untuk INdonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Inggih...saya sependapat...selamat sudah menentukan pilihan...semoga sukses....:)

      Hapus
  6. Makin seru ya mbak.. Saya sudah memilih diantara capres, inshallah.. Tapi siapa pun nanti yang akan terpilih menjadi presiden kita berharap bisa menepati janji2nya dan menjadikan Indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mak, saya malah belum menentukan pilihan. Insya Allah setelah debat ke-5 nanti baru menetapkan hati......:)

      Hapus
  7. capres kali ini sama-sama bagus dan memiliki kelebihan kekurangan masing-masing, mari kita pilih dengan hati nurani sendiri bukan berdasarkan ajakan orang lain

    salam kenal mbak yuni

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar, mari kita pilih sesuai hati nurani...salam kenal juga...terima kasih kunjungannya.

      Hapus
  8. buahahaha,,banyol beneran ini mbak Yun,,, yang penting mah saya milih presiden yg amanah saja deh,,peduli akan rakyat,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. he..he..he...daripada dipikir mumet-mumet mbak, malah saya belum bisa menentukan pilihan nih mbak...entahlah...:)

      Hapus
  9. bwahahaha konyol , acara nya serius , malah jd bahan lawakan di sosmed :D ,, blog nya udah aku follow follow balik ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih kunjungannya...i will visit you back...:)

      Hapus
  10. Debat pilpres tahun ini memang heboh ya mbak dan tak seheboh yang sudah berlalu.
    Mungkin karena hanya 2 calon saja kale ya mbak.
    Dari sekian orang yang menanggapi debat pilpres ini, ada yang membuat saya ketawa. Dan ini, saya dapat dari komentar pesbuk :
    SEMUA ORANG JUGA TAHU KALAU PRABOWO ORANGNYA BERSAHAJA DAN BERWIBAWA.
    UNTUK ITU, MARI KITA HORMATI BELIAU DENGAN TIDAK MERUSAK GAMBAR PAK PRABOWO PADA PILPRES NANTI.

    BalasHapus
  11. @The Djhughiel'z : _ Iya mbak..he..he..he...

    BalasHapus
  12. ijin nyimak info nya gan
    keren nih, menarik dan bermanfaat sekali
    thanks ya, sukses terus

    BalasHapus
  13. senang bisa berkunjung ke bloga anda, infonya sangat mernarik dan bermanfaat
    terimakasih, sukses terus

    BalasHapus
  14. mantap gan keren bagus sekali
    blog nya
    terus di update yang menarik lain nya

    BalasHapus

Posting Komentar

HIMBAUAN BERKOMENTAR :
1. Tersenyum Dulu | 2. Berkomentarlah sesuai dengan artikel diatas | 3. Gunakan Open ID / Name Url / Google+ | 4. Gunakan Bahasa Yang Jelas | 5. Jaga Kesopanan Ingat Pasal 27, Pasal 28, dan Pasal 29 UU ITE :) | 6. Jangan Nye-SPAM | 7. Maaf, link aktif otomatis terhapus| 8. Jangan Berpromosi | 9. Jangan minta transfer pulsa | 10. Begitulah.

Postingan Populer