Begini Cara Saya Menentukan Pilihan Capres


Polling Yuni Andriyani



Nampaknya tidak hanya saya dan keluarga yang bingung untuk menentukan siapa capres yang patut dipilih pada pemilihan presiden, 9 Juli mendatang. Kedua kandidat capres mempunyai kelebihan dan kekurangan, paling tidak dalam pandangan saya yang tidak terlalu memahami detail dunia politik. 

Program kerja yang dikemukakan oleh kedua capres pun mempunyai warna yang serupa. Keduanya sama-sama merujuk pada sila ke-5 Pancasila yang menekankan pada sisi kesejahteraan masyarakat. Barangkali yang membedakan adalah detail penjabarannya. Ibarat orang mau pergi ke Jakarta, maka bila berangkat dari Yogyakarta bisa melewati Boyolali atau melewati Kulon Progo. Jadi, saya menganggap bahwa itu hanya masalah bahasa saja.  

Polling dan Survey Nasional Menambah Bingung
Sampai saat inipun saya dan keluarga belum menentukan siapakah calon presiden yang layak kami dukung. Kebingungan saya muncul karena kampanye yang dimunculkan oleh team sukses kedua pasangan capres, berita-berita, serta banyaknya survey dan polling oleh lembaga-lembaga survey nasional yang merelease hasil yang berbeda-beda

Entah kenapa, polling dan survey lembaga-lembaga tersebut tidak bisa memberikan keyakinan saya atas independensi hasil sebuah survey yang membantu menentukan pilihan. Tidak bermaksud menuduh, saya selalu berfikiran bahwa hasil survey tersebut "rentan" terkontaminasi kepentingan politik tertentu. I don't know exactly !

Beberapa survey online yang dapat diakses untuk mendukung argumentasi saya di atas adalah polling yang dilakukan oleh situs pemilunews.com. Dengan total responden 1904 telah menempatkan pasangan Probowo-Hatta sebagai pasangan capres pilihan dengan jumlah voting 1002 (52,6%), sedangkan pasangan Jokowi-JK hanya dipilih oleh sebanyak 873 responden (45,9%). Hasil ini masih bersifat sementara karena poling masih berlangsung hingga 9 Juli 2014. 

Hasil berbeda ditunjukan LSI (Lingkaran Survey Indonesia) yang dimuat oleh merdeka.com edisi 20 mei 2014. Dari total 2.400 responden, ada perbedaan yang sangat signifikan dimana 35,42 % responden memilih Jokowi-JK, sedangkan Prabowo-Hatta hanya 22,75% sisanya yakni 41,83 % belum menentukan pilihan. Survei LSI ini dilakukan di 33 propinsi dengan metode multistage random sampling pada tanggal 1-9 Mei 2014.

Polling Mandiri 
Kebingungan itulah yang akhirnya mendorong saya berinisiatif melakukan polling sendiri sebagai bahan referensi bagi saya dan keluarga. Polling saya lakukan pada tanggal 27 Mei 2014 jam 11.27 WIB - 18.00 WIB dengan metode broadcast BBM ke semua kontak yang saya anggap sebagai responden dengan jumlah 263 orang.

Responden yang mendapat broadcast polling saya ini terdiri dari berbagai profesi seperti Ibu rumah tangga, karyawan swasta, guru, pejabat pemerintah, anggota legislatif  dan para profesional lain, baik yang berada di Indonesia maupun di luar negeri. 

Dari poling tersebut diperoleh hasil, Responden memilih Prabowo-Hatta dengan jumlah voting 33 (13%) sedangkan Jokowi-JK mendapat jumlah voting sebanyak 15 suara atau 6% sedangkan yang memilih abstain (tidak memilih keduanya) adalah 9 suara (3%). 

Melihat hasil polling dalam skup kecil ini, bagi saya belum memberikan gambaran yang menguatkan hati saya dan menganggap peluang keduanya masih 50:50. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi responden hanya 22% sedangkan yang belum menentukan pilihan sebanyak 78%. 

Namanya saja polling yang dilakukan oleh "wong cilik"  jadi wajar kalau tingkat pasrtisipasinya tidak bisa 100%. Berikut chart dari polling yang saya lakukan tersebut.  




CATATAN-CATATAN

  1. Polling ini tidak terkait dengan kepentingan partai mananapun dan calon presiden dan wakil presiden siapapun tetapi hanya semata-mata kebutuhan mandiri (saya dan keluarga) untuk mendapatkan referensi menentukan pilihan pada tanggal 9 Juli nanti, 
  2. Publikasi hasil poling ini tidak dimaksudkan mempengaruhi siapapun dan tidak untuk tujuan politis apapun


DATA PENDUKUNG
http://bit.ly/1htnhRy



Komentar

  1. Poling calon Presiden 2014 hasil Mba Yuni sederhana namun bisa juga sebagai bahan masukan nih Mba, semoga saja lain hari bisa di gunkan ya... :D

    Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. He..he..he...iseng saja mas...siapa tahu bisa memberikan referensi bagi saya dan keluarga. Soalnya dikeluarga saya pilihnya beda-beda. Ayahnya anak-anak pulih Prabowo, Eyang putrinya jokowi, saya belum tentuinn....he...he...he,,,

      Hapus
    2. Kalau gitu nanti saya daftarin jadi menkoimfo ya Mba, kalau ada lowongan. he,, he,, he,, :D

      Salam

      Hapus
    3. Mbales nih ceritanya ? :)

      Hapus
  2. yang sangat disayangkan , masing2 kubu, tidak sedikit yg saling menjelekan dan menjatuhkan ..... :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. itulah realitasnya mas, tidak ada perseteruan yang abadi tetapi kepentinganlah yang abadi kok...

      Hapus
  3. kunjungan perdana, salam perkenalan, silahkan berkunjung balik ketempat saya, barangkali berminat saya punya banyak vcd pembelajaran untuk anak2, siapa tau mbak mempunyai adik,keponakan atau mungkin anak yang masih kecil, vcd ini sangat membantu sekali dalam mengasah kecerdasan dan kemampuan otak anak, serta bagus untuk membangun karakter dan moral anak sejak usia dini, semoga bermanfaat dan mohon maaf bila tdk berkenan, trm kasih ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih kunjungannya, Insya Allah nanti saya referensikan kepada kenalan-kenalasan saya...:)

      Hapus
  4. kita lihat nanti siapa yang bakal banyak dipilih rakyat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti diketahui setelha pemilu dong, tujuannya kan untuk referensi sebelum pemilu mas agar bisa memilih dengan baik...

      Hapus
  5. Dibroadcast nggak pada ngomel dalam hati ya mbak? Biasanya sih habis dibroadcast pada ngomel no mention gitu di twitter, meskipun isi broadcastnya yg baik2 spt doa dll Heheheee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya yakin mereka ngomel mbak, nyatanya hanya 20% yang respon he he he...tapi gak mengapalah....Lagian broadcastnya tidak berisi gurauan semata kok....:)

      Hapus
  6. yang jelas, saya sangat mendukung istri saya. ehg....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya pak istri harus di dukung dong....itu tandandanya suami yang baik :)

      Hapus
  7. Saya sampai sekarang belum bisa menentukan pilihan, karena saya semakin mendambakan pemimpin sejati ala Umar bin Khatab. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, semoga dapat yang impikan pak, Tapi kapan ? :)

      Hapus

Posting Komentar

HIMBAUAN BERKOMENTAR :
1. Tersenyum Dulu | 2. Berkomentarlah sesuai dengan artikel diatas | 3. Gunakan Open ID / Name Url / Google+ | 4. Gunakan Bahasa Yang Jelas | 5. Jaga Kesopanan Ingat Pasal 27, Pasal 28, dan Pasal 29 UU ITE :) | 6. Jangan Nye-SPAM | 7. Maaf, link aktif otomatis terhapus| 8. Jangan Berpromosi | 9. Jangan minta transfer pulsa | 10. Begitulah.

Postingan Populer