Paradoks Lomba Blog SEO, Give Away dan Review

Paradog


Mengikuti lomba-lomba blog memang mengasikkan. Selain menumbuhkan gairah menulis, juga memacu gairah membaca. Ekplorasi tema lomba menjadi sebuah tulisan, tak jarang membutuhkan sekian banyak referensi pendukung yang mesti ditelaah, dikaji dan dipilah-pilah. Itu artinya mutlak harus membaca secara seksama atas referensi itu.

Pengalaman saya, dengan membaca referensi sebenarnya sudah memperkaya pemikiran kita. Inilah manfaat tersirat ketika mengikuti lomba blog yang saya rasakan. Dalam keadaan normal (menulis tidak untuk ikut lomba), muatan tulisan kita cenderung biasa saja. Apa kata gue, kurang lebihnya begitu. Tetapi bila tulisan tersebut diikutkan lomba maka akan dibuat sedemikian bagus dengan referensi-referensi yang kompleks mengikuti tema yang telah ditentukan. Akhirnya tersusunlah materi tulisan yang apik, layaknya sebuah tesis sederhana yang siap diuji oleh panelis.

Saya sendiri tidak tertarik mengkuti lomba-lomba blog yang ada embel-embelnya SEO. Kalau orientasinnya adalah menang, maka mengikuti lomba blog SEO adalah kesia-siaan untuk blogger kelas newbie seperti saya. Sudah pasti kalah. Faktor utamanya adalah blog saya baru seumur jagung serta tidak banyak melakukan kegiatan optimasi on maupun off page. Kenapa demikian ?

Kontes SEO mempunyai kriteria penilaian yakni  posisi blog pada search engine dengan keyword tertentu. Bobot penilaiannya lebih kearah munculnya keyword pada blog pada mesin pencarian ketimbang isi materi tulisan. Artinya, sebagus apapun tulisan, kalau blog kita menempati rangking paling buncrit di search engine maka hasilnya adalah 0, alias gigit jari.

Untuk muncul di posisi teratas pada search engine, menurut pendapat mereka yang sudah master, membutuhkan banyak persyaratan teknis dan segudang kesabaran. Itu susahnya, paling tidak untuk orang seperti saya, yang ngeblog hanya untuk mencurahkan uneg-uneg atas apa yang saya lihat, saya dengar dan yang saya rasakan saja.

Kalau toh akhirnya memaksanakan diri mengikuti lomba blog SEO, itu saya maksudkan sebagai penggembira saja atau lebih tepatnya untuk menambah pengetahuan tertentu berkaitan tema lomba. Lomba SEO, terutama yang berhadiah besar, biasanya didominasi mereka yang sudah master dan telah kenyang makan garam dunia internet. Entah kalau menurut sampeyan.


Lomba review dan menulis bebas seperti give away jauh lebih menarik bagi saya karena technically. penilaiannya tidak didasarkan pada posisi blog dalam search engine, tetapi murni pada isi materi yang dibuat masing-masing blogger. Artinya, semakin banyak referensi yang dibaca akan menghasilkan tulisan yang baik dengan gaya bahasa yang asik pula.


Lomba review dan give away ini sering diadakan oleh perorangan atau komunitas tertentu. Tujuannya tidak jauh berbeda. Biasanya seputar promosi produk, mengumpulkan ide dari blogger lain dan menjaga hubungan silaturahhamin antar blogger saja. Pola ini sangat bermanfaat untuk menaikan traffict pengunjung ke blog penyelanggara. Jauh lebih efektif ketimbang mengeluarkan duit besar untuk menyewa jasa SEO (Search Engine Optimization), SEM (Search Engine Marketing) dan SMO (Social Media Optimization)


Tetapi sangat disayangkan, lomba-lomba blog seperti ini "rentan" terjebak pada primordialisme, kolusi dan nepotisme. Independensi penyelenggara terkadang tidak benar-benar terjadi, pun demikian dengan juri. Hak prerogatif juri sebagaimana termaktub dalam ketentuan, yang bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat membuat subyektifitas juri lebih mendominasi.

Subjektifitas juri adalah hal yang sah dan dibenarkan dalam sebuah kompetisi. Menurut saya, yang tidak benar itu adalah manakala subyektifas juri terpengaruh oleh primordialisme tertentu, memutuskan karena dasar nepotisme bahkan karena sebuah kolusi. Memang tidak bisa digeneralisasi secara umum. Tetapi ada baiknya sekali-kali membuktikan dengan membandingkan tulisan yang menang tersebut dengan ratusan tulisan peserta lain dari segi esensi materi, bahasa dan data pelengkap lainnya. Anda akan mendapat jawaban.

Sebuah tulisan itu dibuat oleh penulisnya dengan mencurahkan waktu dan energi lebih, sangat disayangkan kalau harus terabaikan karena alasan tersebut di atas, dan juri gagal menemukan keunikan dan esensi pada setiap tulisan peserta.

Tidak bermaksud apriori atas lomba-lomba blog, toh saya memaknai untuk menyambung tali silahturahhim antar blogger serta menambah ilmu pengetahuan atas hal-hal baru. Terlepas apakah dinilai oleh juri yang fair dan bertanggung jawab atau tidak, Who Cares ?
Saya hanya mencatat hal itu secara subyektif, sama subjektifnya seperti keputusan juri yang merupakan sebuah paradoks. Keep Blogging !

Komentar

  1. Saya mah yang penting menulis saja, walau tujuannya pengen menang. Itu rejeki..... Wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Adi : Ya keep writing saja kita...tidak usah terjebak jadi renegade :) Betul, kalau menang anggap saja rejeki he..he..he..he

      Hapus
  2. nyang penting nulis, dan latihan nulis ,,,hehehe pasti akan ada manfaatnya kelak .. :D

    Salam Sukses Mulia ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Inggih begitu harusnya dan kurang lebihnya...salam sukses juga..nuwun...

      Hapus
  3. Kalo saya, udah gak mau ikutan lomba SEO, gak akan nangkring diurutan pertama gugel :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. @wahyu : Itu masalahnya karena penilaiannya tergantung posisi blog di google mas. Apalagi saya nangkringnya di angka jutaan :(

      Hapus
  4. Kalo lomba SEO, saya juga malas .... pernah ikutan dan selalu jatuh di urutan 100-an di Google :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. he he he he...masih mending urutan 100 mak...lha aku malah jutaan....ya gimana lagi...:)

      Hapus
  5. Assalaamu'alaikum wr.wb, mbak Yuni...

    Hadir menyapa untuk memaklumkan ada hadiah award (3) LIEBSTER AWARD buat mbak di laman saya.

    http://webctfatimah.wordpress.com/2014/06/06/ct255-meraikan-award-2/

    Semoga sudi menerimanya sebagai tanda penghargaan dan persahabatan di dunia maya.

    Salam sejahtera dari Sarikei, Sarawak. :)
    SITI FATIMAH AHMAD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih awardnya Mbak Fatimah, It's Amazing...

      Hapus
  6. Kalau saya, senang menulis sahaja mbak. Tidak pernah memasuki semua perkara di atas. kagum banget dengan mereka yang mahu mencoba dalam hal tersebut. Jika tidak mencoba dan berusaha kita belum tahu akan tuah dan jayanya.

    SITI FATIMAH AHMAD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak fatimah, Jika tidak mencoba tidak tahu tuah dan jayanya....terima kasih kunjungannya...

      Salam Sejahtera untuk Keluarga di Serawak..

      Hapus
  7. Kalau SEO mending enggak deh. Nggak mudeng sama sekali :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mak...secara saya juga hanya tahu sedikit-sedikit dari hasil googling...:) prakteknya 0...he he he.

      Hapus
  8. Bner banget mbak yuni, hanya blog2 papan atas google yang berani ikut. hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. he...he..he..nah itu dia...aku ogah ngikut...:)

      Hapus

Posting Komentar

HIMBAUAN BERKOMENTAR :
1. Tersenyum Dulu | 2. Berkomentarlah sesuai dengan artikel diatas | 3. Gunakan Open ID / Name Url / Google+ | 4. Gunakan Bahasa Yang Jelas | 5. Jaga Kesopanan Ingat Pasal 27, Pasal 28, dan Pasal 29 UU ITE :) | 6. Jangan Nye-SPAM | 7. Maaf, link aktif otomatis terhapus| 8. Jangan Berpromosi | 9. Jangan minta transfer pulsa | 10. Begitulah.

Postingan Populer