Benarkah Pemerintah Sendiri Tak Mampu Melindungi Rahasia Negara ?


Skandal E-KTP



Entah kenapa saya mendadak ngeri setelah menelaah pendapat Deddy Syafwan, pakar teknologi informasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) di Kompas.com, Minggu (16/11/2014). Saya membayangkan betapa republik ini akan menjadi sasaran empuk bagi negara-negara asing karena bocornya data-data E-KTP penduduk indonesia yang konon servernya berada di luar Negeri (Belanda). Seluruh data-data pribadi dan biometrik (sidik jari dan retina mata) penduduk Indonesia tanpa terkecuali. 

Ternyata anggaran 6 triliun yang dikucurkan dalam project E-KTP ini tidak menyentuh pembangunan server di dalam negeri, tetapi justru "sewa" punya negara lain. Pemakaian server diluar negeri sama halnya dengan "menjual" data sensitif kependudukan yang dimanfaatkan negara lain untuk kegiatan spionase. Siapapun akan menilai bahwa ini adalah sebuah ironi bagi negara sebesar Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia yang seharusnya mampu mempunyai data center sendiri.
"Ternyata anggaran 6 triliun yang dikucurkan dalam project E-KTP ini tidak menyentuh pembangunan server di dalam negeri, tetapi justru "sewa" punya negara lain".

Yang sangat disayangkan adalah kenapa Kemendagri dan Kominfo tidak melakukan studi kelayakan untuk mengkaji untung ruginya terlebih dahulu sebelum memutuskan menjalankan project ini, terutama dari segi keamanan. Pantas saja kalau Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Bambang Widjojanto, mengkritik penempatan server data e-KTP di luar negeri dan mencurigai ada kepentingan tertentu di balik putusan menempatkan server di luar negeri. (Tempo 18/11/2014)

Saya sependapat dengan Dedy Syafwan bahwa ini adalah permasalahan yang sangat serius. Bahkan apabila terdapat indikasi kerugian negara maka akan melebihi skandal century yang sampai saat ini belum juga kelar. Lebih dari itu, penempatan data kependudukan di luar negeri juga wujud ketidakmampuan pemerintah dalam melindungi rahasianya sendiri. Ini sangat berbahaya bagi pertahanan dan keamanan (hamkan) negara di waktu mendatang   

Komentar

  1. Untuk sebuah negara ini namanya ceroboh yang luar biasa pake banget.. entahlah Indonesia!! selalu berita yang bermasalah yang ada.. semoga negara kita aman aman aja ya mba :), amiin..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin Ya Robbal alamin...jita berharap begitu juga mbak...

      Hapus
  2. wah kalau saya ndak berani komen apa apa mbak, sebab takutnya kalau nanti saya keluarkan unek-unek saya kena pasal ITE pula dan ujungnya dipanggil :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. He,,,he,,,,he,,,,,intinya tidak ada unsur penghinaan mas...sepanjang kritik yang membangun saya pikir itu adalah bagian dari kebebasan berpendapat untuk Indonesia yang lebih baik...

      Hapus
  3. Semoga koruptor ektp ini apes terus deh. Saya juga agak kesal kalau retina mata saya direkam, trus dijual ke negara lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. memangnya laku ya mas retinanya...he..he..he... trus buat apa coba..... *mikir aku*

      Hapus

Posting Komentar

HIMBAUAN BERKOMENTAR :
1. Tersenyum Dulu | 2. Berkomentarlah sesuai dengan artikel diatas | 3. Gunakan Open ID / Name Url / Google+ | 4. Gunakan Bahasa Yang Jelas | 5. Jaga Kesopanan Ingat Pasal 27, Pasal 28, dan Pasal 29 UU ITE :) | 6. Jangan Nye-SPAM | 7. Maaf, link aktif otomatis terhapus| 8. Jangan Berpromosi | 9. Jangan minta transfer pulsa | 10. Begitulah.

Postingan Populer